15/06/09
BISNIS ONLINE MENGUNTUNGKAN....!!!!!
DAFTAR SEGERA http://www.exvortex.com/?exv=ni_fy87
Miracle
Kisah ini terjadi di beijing Cina … seorang gadis bernama Yo Yi Mei
….memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah …namun
ia
tidak pernah mengungkapkannya …Ia hanya selalu menyimpan di dlm hati
berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri …tapi sayang temannya tak
pernah mengetahuinya ..hanya menganggapnya sebagai sahabat ..tak lebih …
suatu hari … Yo Yi Mei
mendengar bahwa sahabatnya akan segera menikah
hatinya sesak …tapi ia tersenyum " aku harap kau bahagia "
….sepanjang hari
Yo Yi mei bersedih …ia menjadi tidak ada semangat hidup …. Tapi dia selalu
mendoakan kebahagiaan sahabatnya …
12 Juli 1994 sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannya yg akan
segera dicetak kepada Yi mei …ia berharap Yi Mei akan datang
…sahabatnya
melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus dan tidak ceria bertanya " apa yg
terjadi dengamu , kau ada masalah ??? , Yi mei tersenyum semanis
mungkin…"
kau salah lihat ..aku tak punya masalah apa – apa …wah contoh undanganya
bagus .. tapi aku lebih setuju jika kau pilih warna merah muda lebih lembut
…" Ia mengomentari rencana undangan sahabatnya .. sahabatnya tersenyum
"
oh
ya …ummm aku kan menggantinya … , terimakasih atas sarannya …. Mei ...aku
harus pegi menemui calon istriku hari ini kami ada rencana melihat2
perabotan rumah … daah " Yi Mei tersenyum … melambaikan tangan .. Ia
pulang
dengan hati yg sakit sangat sakit ….
18 Juli 1994 ...Yi Mei terbaring di rumah sakit … Ia mengalami koma , Yi Mei
mengidap kanker darah stadium akhir … ,
kecil harapan Yi Mei untuk hidup
…semua organnya yg berfungsi hanya pendengaran , dan otaknya …yg lain bisa
dikatakan "mati " dan semuanya memiliki alat bantu … , hanya
muzizat yg bisa
menyembuhkannya …sahabatnya setiap hari menjenguknya … menunggunya
…bahkan
ia menunda pernikahannya ..baginya ..Yi Mei adalah tamu penting dlm
pernikahannya …, keluaga Yi Mei sendiri setuju
memberikan "suntik Mati
"
untuk Yi Mei ..krn tak tahan melihat penderitaan Yi Mei …
10 Desember 1994 …semua keluarga setuju besok 11 Desember 1994 Yi Mei akan
disuntik mati ..dan semua sudah ikhlas … hanya sahabat Yi Mei yg mohon
diberi kesempatan … berbicara yg terakhir …… sahabatnya menatap Yi Mei yg
dulu selalu bersama …. Ia mendekat berbisik … di telinga Yi Mei
" Mei apa
kau ingat waktu kita mencari belalang , menangkap kupu2….. ?
kau
tahu ..aku tak pernah lupa hal itu , dan apa kau ingat waktu disekolah waktu
kita dihukum bersama gara2 kita datang terlambat ….kita langganan kena hukum
ya ?apa kau ingat juga waktu aku mengejekmu ..kau terjatuh di lumpur saat
kau ikut lomba lari,kau marah dan mendorongku hingga akupun kotor ?apakah
kau ingat aku selalu mengerjakan PR di rumahmu ? aku tak pernah melupakan
hal itu … , Mei .. aku ingin kau sembuh … aku ingin kau bisa tersenyum
seperti dulu …aku sangat suka lesung pipitmu yg manis … kau tega
meninggalkan sahabatmu ini ??? tanpa sadar sahabat Yi Mei menangis , air
matanya menetes membasahi wajah yi Mei …. " Mei ..kau tau ..kau sangat
berarti untukku …aku tak setuju kau disuntik mati , rasanya aku ingin
membawamu kabur dari rumah sakit ini … aku ingin kau hidup ……, kau tau
kenapa ??? krn aku sangat mencintaimu …aku takut mengungkapkan padamu ,
takut kau menolakku ……meskipun aku tau kau tidak mencintaiku … aku tetap
ingin kau hidup …. Aku ingin kau hidup .. …, Mei tolonglah …. Dengarkan
aku
Mei … bangunlah …. !! sahabatnya menangis …… ia menggengam kuat tangan
Yi
Mei …aku ..selalu berdoa Mei ..aku harap Tuhan berikan keajaiban buatku ..Yi
Mei sembuh ..sembuh total ..aku percaya …. Bahkan kau tau aku puasa … agar
doaku semakin didengar Tuhan …. "
" Mei aku tak kuat besok melihat pemakamanmu ..kau jahat …kau sudah tak
mencintaiku sekarang kau mau pergi …. Aku sangat mencintaimu … aku menikah
hanya ingin membuat dirimu tidak lagi dibayang-bayangi diriku sehingga ..kau
bisa mencari pria yg selalu kau impikan …hanya itu Mei … seandainya saja
kau
bilang kau mencintaiku ..aku akan membatalkan pernikahanku ..aku tak peduli
…tapi itu tak mungkin …kau bahkan mau pergi dariku ..sebagai sahabat ...,
sahabat Yi mei mengecup pelan dahi Yi Mei ….ia berbisik .." aku sayang
kamu
, aku mencintaimu .." suaranya terdengar parau krn tangisan … …
Dan apa yg terjadi …it's amazing .."CINTA " bisa menyembuhkan
segalanya ,
7
jam setelah itu ..dokter menemukan tanda2 kehidupan dalam diri Yi Mei …jari
tangan Yi Mei bisa bergerak , jantungnya , paru2nya , organ tubuhnya bekerja
…..sungguh sebuah keajaiban , pihak medis menghubungi keluarga Yi Mei..dan
memberitahukan keajaiban yg terjadi ….dan sebuah muzizat lagi … masa koma
lewat ….pada tgl 11 Des 1994
14 Des 1994 Saat Yi Mei bisa membuka mata dan berbicara ..sahabatnya ada
disana …ia memeluk Yi Mei menagis bahagia ….. , dokter sangat kagum akan
keajaiban yg terjadi …. ,
" aku senang kau bisa bangun ..kau sahabatku terbaik …. "
sahabatnya memeluk
erat Yi Mei ….
Yi Mei tersenyum …. " kau yg memintaku bangun ..kau bilang kau
mencintaiku
..taukah kau ….aku selalu mendengar kata-kata itu …aku berpikir aku
harus
berjuang ..untuk hidup "
"Lei …aku mohon jangan tinggalkan aku ya ..aku sangat mencintaimu
….."
Lei memeluk Yi Mei …….. " aku sangat mencintaimu juga " …
17 Februari 1995 ..Yi Mei & Lei menikah ......, hidup bahagia ..dan sampai
dengan saat ini pasangan ini memiliki 1 orang anak laki – laki yg telah
berusia 14 tahun ….
Kisah ini sempat gempar di Beijing
Love Story
Puisi
Cinta Putih
Ada bayang yang tak pernah pergi
Ada nama yang s’lalu mendiami
serta seutas wajah yang menerangi
Pada hati…bangkitkan semangat diri
tuk lalui hari-hari
Meski kutau bagiku takkan mungkin lagi ada dirimu
Tetap saja kubiarkan engkau mendiami seluruh taman asa
di antara kuntum bunga mawar yang pernah ada diantara kita
Merekah indah diantara ‘harap dan nyata’
Ada keyakinan yang tak terbeli
Oleh ribuan hari-hari penantian hati
Susuri hidup… walau tertatih seorang diri
dan kau tetap disana, diami sudut paling sunyi
dan suci…
Cintaku Tiada Akhir Untukmu
Percayalah padaku
Penantianmu tidak sia-sia
Keabadian rindu akan segera sirna
Dan aku akan datang memeluk hatimu
Tunggulah, aku pasti datang
Mengobati kerinduanmu yang penuh air mata
Kita kan bersama kembali
Menghitung bintang-bintang di langit
Menyuarakan kebahagiaan dan cinta
Aku akan tetap bersamamu
Percayalah padaku
Aku pasti akan datang
Meski melewati mimpi demi mimpi semu
Tapi hatiku akan terus mencarimu
Hanya saja jarak dan waktu begitu panjang dan jauh
Membuat perpisahan getir kita jadi sangat lama
Aku tak sabar lagi meraih tanganmu
Menyongsong pelukanmu
Aku merindukanmu, Kekasihku..
Meski tahun-tahun telah berganti
Dan rambutku pun telah memutih
Bulan dan bintang tetap ada
Menjadi saksi tentang janjiku padamu
Aku pasti datang memenuhi rindu ini
Walau zaman pun tak sama lagi
Dan aku bukan yang dulu lagi
Hatiku tetap sama
Aku kan menepati janjiku padamu
Aku pasti kembali padamu
Hatiku terus meronta ingin bersamamu
Hanya kaulah kekasih abadiku
Cintaku padamu kan tetap ada
Hingga selama-lamanya takkan sirna
Cintaku tiada akhir untukmu
Misteri penantianmu pun tak sia-sia..
Penantianku Tiada Kan Pernah Berakhir
Seperti lautan, luasnya dunia
Di mana ku harus mencarimu?
Hatiku berkata kau di sana
Tapi perasaanku tak percaya
Kau hilang bagai ditelan bumi
Di surga pun kau tak ada
Ke mana lagi bisa ku temukan dirimu?
Aku sungguh rindu kamu..
Hari telah senja
Langkahku pun mulai lemah
Mencarimu hingga menembus mimpi pun tak ketemu
Sering kali ku bertanya pada cinta
Di manakah kau berada?
Percuma, cinta tak bisa bicara
Hingga zaman pun berganti
Aku terus menunggumu di sini
Berharap kau ingat aku dan kembali
Rambutku tlah memutih
Tak sanggup lagi mencarimu
Berharap di musim semi, panas, gugur, dan dingin
Berharap tanpa balas ke manakah kau pergi?
Aku ingin menemuimu sekali lagi
Ingin katakan, bahwa aku mencintaimu
Semoga kau mendengarku dalam mimpi pun tak apa
Dalam hidup dan matiku.. kan tetap mencintaimu, kan tetap menunggumu
Hingga bumi tak lagi berputar
Empat musim tak lagi berganti
Siang malam tak bisa dibedakan
Dan semua benda menjadi sirna
Aku kan tetap di sini
Berdiri tegak dengan penuh cinta
Menantimu kembali..
Menunggumu pulang..
Aku mencintaimu..
Aku Menangisi Kepergianmu
Kau mengatakan selamat tinggal
Aku begitu sedih
Tak tau lagi bagaimana hadapi hari esok
Bila tanpamu di sisiku
Aku merasa telah jatuh
Tanpa bisa merangkak naik lagi
Aku baru menyadari, bahwa aku begitu membutuhkanmu
Aku sangat bergantung padamu
Kau memaksaku membiarkanmu pergi
Memaksaku melepasmu yang takkan kembali lagi
Aku tau kesedihanmu
Tapi, kenapa kau harus meninggalkanku dan cintaku di sini?
Yang baru bersemi, mendadak layu dan mau mati
Apa yang harus ku lakukan?
Agar kau kembali lagi padaku
Sungguh ku tak tau
Tak mampu lewati hari tanpamu
Tanpa kehangatan, dan kelembutan cintamu
Aku menangis
Diam-diam dalam hati
Aku menangis dalam hati
Aku putus asa
Karna ku tau, ku tak kan pernah merasakan hembusan nafas cintamu lagi
Aku menangis
Karna kau tak lagi di sini bersamaku
Karna ku kan kesepian tanpamu
Aku menangis putus asa
Karna ku tau, ku tak kan pernah merasakan hembusan nafas cintamu lagi
Seandainya ku bisa mengulang waktu
Seandainya aku bisa membawamu kembali padaku
Seandainya aku bisa hilangkan luka dan penderitaanmu
Kan ku lakukan apapun untuk membuatmu menyadari, bahwa kau masih mencintaiku..
Kau dan Aku
Aku tak bisa mengendalikan diriku
Karena kau, Sayang..
Aku tak bisa mengendalikan diriku
Ketika kau menatapku seperti itu
Ada sesuatu di matamu
Dan itu mengungkapkan segalanya
Aku bukan anak kecil lagi
Hidup telah membuka jalan
Menuju kehidupan yang sebenarnya
Aku tak bisa mengendalikan diriku
Ketika ku dekat denganmu, Sayang
Aku tak bisa mengendalikan diriku
Jangan tatap aku seperti itu
Ada sesuatu di matamu
Itulah cinta pada pandangan pertama
Seperti bunga bermekaran
Ketahuilah, ada banyak rahasia dalam hidup ini..
Itu semua tertulis dalam garis hidupmu
Itu tertulis di dalam hatimu
Kau dan aku memiliki impian
Untuk menemukan cinta pada tempatnya
Di mana kita bisa menyembunyikannya
Kau dan aku hanya berencana
Saling mencintai..
Kini, esok, dan seterusnya
Di Mana Pun Ku Berada
Sampai pukul tujuh di tempat yang sibuk
Tak ada waktu untuk menelponmu
Berlanjut hingga pukul delapan di Restoran Cina
Lalu kembali ke hotel lagi
Aku menelponmu begitu ada waktu
Aku ingin kau datang padaku
Malam tanpamu seperti tersesat dalam mimpi
Aku tak bisa mengatakan cinta padamu
Di mana pun ku berada
Selalu merindukanmu
Aku akan segera kembali padamu lagi
Di pagi yang lain
Di tempat yang lain
Hari berjalan terasa lambat
Tapi di setiap kota yang ku lalui
Membawakan kenanganku kembali padamu
Di Bawah Satu Matahari
Aku melihat pagi
Yang diawali letusan senjata api
Dihujani peluru
Mendengar teriakannya
Melihat dia jatuh
Tak ada yang menangis
Aku melihat seorang ibu
Dia berdoa untuk anak lelakinya
Membawanya pulang
Membiarkannya hidup
Jangan sampai dia mati
Pernahkan kau bertanya pada dirimu sendiri
Adakah surga di langit?
Mengapa kita tak bisa meraihnya?
Kita ini hidup di bawah satu matahari
Kita berjalan di bawah satu bulan
Tapi mengapa kita tidak bisa hidup berdampingan?
Aku melihat malam yang memudarkan bayangan satu per satu
Kami melihat anak-anak domba
Termakan kepuasan
Aku melihat anak-anak
Anak-anak mentari
Bagaimana mereka menangis
Bagaimana mereka hancur
Bagaimana mereka mati
Kadang aku berpikir
Aku mulai gila
Kita kehilangan semua yang kita miliki
Dan tak ada satu pun yang peduli
Tapi dalam hatiku terus meronta
Kita harus kembali bangkit
Dan membawa dunia kita pada satu cinta
Dan segalanya sungguh parah
Bila memang ada surga di atas kita
Pasti kita bisa menggunakan cinta yang sama
Karena kita hidup di bawah langit yang sama
Kita semua melihat pada bintang yang sama
Tapi mengapa kita tidak bisa hidup berdampingan?
Masih Mencintaimu
Waktu..
Ini butuh waktu
Tuk memenangkan cintamu lagi
Aku akan ada di sana
Cinta..
Hanya cinta
Yang bisa membawamu kembali suatu saat nanti
Aku akan ada di sana
Aku kan bertarung, Sayang
Untuk memenangkan cintamu lagi
Aku akan ada di sana
Cinta..
Hanya cinta
Yang bisa merobohkan dinding itu suatu saat nanti
AKu akan ada di sana
Bila kita bersama lagi
Dan memulainya dari awal
Aku akan merubah
Segala yang bisa membunuh cinta kita
Tapi kenanganmu telah membangun dinding yang begitu kokoh
Sehingga aku tak bisa melaluinya
Sungguhkah tidak ada kesempatan?
Untuk memulai kembali
Aku masih mencintaimu
Cobalah, Sayang..
Percayalah pada cintaku lagi
Aku akan ada di sana
Cinta..
Hanya cinta
Yang tak seharusnya terbuang
Aku akan ada di sana
Memang, aku telah melukaimu
Aku tau itu
Apakah kau akan tetap bertahan?
Seharusnya kau memberiku kesempatan
Untuk membuktikan
Aku masih mencintaimu
Jodoh di Hari Tua
Masihkah kau ingat padaku?
Seperti aku yang selalu mengingatmu
Waktu memang sudah lama berubah
Zaman pun tak lagi sama
Tapi ketahuilah, aku masih seperti dulu
Di dalam lubuk hatiku yang terdalam
Masih tersimpan rapi cintaku untukmu
Hanya aku dan Tuhan yang tau
Puluhan tahun berpisah
Menempuh jalan masing-masing
Akhirnya bertemu kembali
Dalam suasana yang tentu berbeda
Lihatlah aku..
Rambutku tlah putih beruban
Wajahku kering keriput
Langkahku yang lemah tertahan
Tapi hatiku masih kuat tuk mencintaimu
Untuk merindukanmu
Diriku kini telah tua renta
Tapi hatiku tetap berjiwa muda
Karena menyimpan ribuan kenangan atas cinta kita berdua
Dan engkau pun telah banyak berubah
Kita sudah sama-sama tua
Namun bukan berarti aku kan diam saja
Aku ingin mengutarakan ribuan kata cintaku padamu
Sayangnya, air mataku membuat suaraku tertahan
Tuhan!
Aku sungguh berterimakasih padaMu
Engkau pertemukan kembali
Dua hati yang terpisah oleh jarak dan waktu
Jika ini memang jodoh di hari tua kami
Jangan pisahkan kammi lagi
Izinkan kami bersama kembali
Menghabiskan sisa waktu yang sudah tinggal beberapa detik ini..
“puisi ini dipersembahkan untuk Kakek Kang Man Bok dan Nenek Jung Shi Yeon di North Jeolla, South Korea, yang sudah lebih dari 60 tahun berpisah.. dan kini bertemu kembali, dan merajut kembali benang-benang cinta mereka yang sempat tertunda..”
Mencintaimu
Aku bukanlah sebuah pulau tanpa pepohonan
Aku bukanlah seorang yang tanpa harapan
Dalam setiap do’aku
Memohon pada Langit
Tentang keabadian cinta kita
Aku bukanlah hujan tanpa mendung
Aku bukanlah seorang tanpa keinginan
Yang aku takutkan adalah
Kehilangan cintamu
Di saat ku begitu mencintaimu
Bila dunia haruslah berakhir
Bila waktu haruslah berhenti
Aku tak peduli apapun
Asalkan tetap bersamamu
Mencintaimu kan menguatkan hatiku
Aku hanyalah perahu yang butuh ombak
Aku hanyalah seorang yang memiliki ambisi
Ambisi tuk mencintaimu
Setulus hatiku
Seluruh tenagaku tercurah untuk mencintaimu
Aku hanyalah nelayan yang butu ikan
Aku hanyalah seorang yang membutuhkanmu
Membutuhkan cintamu untuk terus hidup
Tetap tersenyum dan tertawa
Tanpamu hanya ada penderitaan tiada akhir
Dan merana tanpa henti
Bersamamu
Aku tak takut api membakar tubuhku
Aku tak takut ribuan belati menghujam dadaku
Yang ku takut hanyalah
Berpisah tanpamu tanpa bertemu kembali
Mencintaimu..
Membuatku meluapakan duka yang mendalam
Membuatku ingin terus hidup
Memiliki ribuan harapan dan impian
Selama bersamamu ku kan selalu mencintaimu..
Ku Takut Jatuh Cinta Padamu, Tapi Ku Tlah Jatuh Cinta Padamu
Taukah kau..
Selama ku bersamamu
Tak pernah sekali pun
Ku berani menatap matamu sedalam itu
Dan ku tak berani
Membiarkanmu membelai rambutku sehalus itu
Karna ku takut jatuh cinta padamu
Ku selalu mencoba dan terus mencoba
Untuk tetap bertahan
Taukah kau..
Selama ku bersamamu
Tak pernah sekali pun
Ku mengajakmu menghitung bintang di langit
Karna ku takut jatuh cinta padamu
Dan ku tak berani
Mengajakmu memandang bulan di malam hari
Karna ku takut jatuh cinta padamu
Ku selalu mencoba dan terus mencoba
Untuk tetap bertahan
Taukah kau..
Selama ku bersamamu
Tak pernah sekali pun
Aku membiarkan diriku berlama-lama dalam pelukanmu
Karna ku takut jatuh cinta padamu
Dan ku tak berani
Membiarkanmu menggenggam erat tanganku
Karna ku takut jatuh cinta padamu
Ku selalu mencoba dan terus mencoba
Untuk tetap bertahan
Tapi kini..
Ketika kau memintaku menatapmu
Sambil membelai rambutku
Ketika kau mengajakku menghitung bintang-bintang di langit
Dan memandangi rembulan malam ini
Ketika kau memelukku lama
Juga menggenggam erat tanganku
Sungguh ku tak mampu lagi bertahan
Taukah kau..
Ku tlah jatuh cinta padamu
Saat pagi ku tak melihatmu
Ada rindu tertinggal dalam hatiku
Saat siang memikirkanmu
Ada rindu terselip di celah ruang hatiku
Saat sore menyambut kedatanganmu
Ada rindu menusuk kalbuku
Saat malam memimpikanmu
Aku rindu kepadamu
Sungguh, ku tlah jatuh cinta padamu
Dalam rindu, ku berkata
Tak mungkin ku jatuh cinta padamu
Pada langit, ku berseru
Mana mungkin ku jatuh cinta padamu
Menjelang kepergianmu, ku bertanya
Apakah mungkin ku jatuh cinta padamu?
Sungguh ku tak percaya
Ku tlah jatuh cinta padamu
Kerinduan membuatku tau
Langit pun menjelaskan padaku
Kepergianmu menyadarkanku
Bahwa aku memang jatuh cinta padamu
Tapi ku takut..
Semua hanya mimpi
Dan sesungguhnya..
Ku memang mencintaimu
Jangan sampai..
Kau membuatku terluka..
Sungguh, ku tlah..
Tak mampu bertahan..
Ada Sesuatu Yang Tersimpan dalam Mata dan Hatiku
Dalam sentuhan lembut jemari rindu
Aku tengadahkan kepalaku
Semburat cahaya jingga menerangi mimpiku
Dan ku lihat kau duduk termangu di samping asaku
Tapi, aku tak bisa menggapaimu
Suara alunan desir rindu
Memecah keheningan malamku
Menggaduh, mengusik kesunyian anganku
Tanpa ku sadari air mataku berlinang
Dengarlah batinku memanggil namamu
Aku melihatmu menatap ku lewat mimpi
Apa yang kau lihat?
Mataku?
Kau temukan apa?
Jangan katakan kau tlah menemukannya
Secercah rindu yang selama ini ku pendam
Tak berani ku tunjukkan
Atau kau melihat yang lain?
Hatiku?
Aku tak mau kau lihat yang ini
Jangan.. biar aku simpan sendiri
Karena ku tak sanggup melihat kecewamu
Oh.. kau meneukannya?
Kau sudah tau?
Lupakan saja!
Kau tak perlu tau!
Pergilah!
Maafkan aku..
Cinta lama yang tlah usang
Kini kembali bersemu
Memang indah menggoda
Tapi menyakitkanku
Karena aku sadar..
Meski rinduku mampu mendatangkanmu dalam mimpiku
Namun cintaku tak akan pernah mampu
Tuk membuatmu tau betapa beratnya perjuanganku
Menutup rapat rahasia cintaku yang luar biasa ini
Cinta, Harga Diri, dan Kematian” | “Semenjak Kehilanganmu”
Hujan turun ke bumi
Langit ikut menangisi hatiku
Yang pedih dan merana
Semenjak badai merengkuhmu dan cintaku
Semenjak petir dan gemuruh meluluhlantakkan kebahagiaanku dan dirimu
Semenjak itulah hari-hariku suram dan tak menentu
Api membakar seluruh tubuhku
Tapi ku tak merasakan panas
Angin meniup kencang, menyerbu pertahanan hidup
Tapi ku sama sekali tak roboh
Salju menumpuk mengubur tubuh telanjangku dalam-dalam
Tapi sedikit pun ku tak merasa kedinginan
Semenjak kehilanganmu dan cintamu
Aku seolah mati rasa
Juga kehilangan semangat hidup
Kapankah ajal hendak merengkuhku
Kematian terasa lebih baik
Dari pada harus hidup tanpamu
Lebih baik pergi ke surga tuk melupakanmu
Memelukmu dalam mimpi saja tak bisa
Apalagi mengharap kau kembali padaku
Haruskah ku mengemis pada Tuhan
Gemuruh ombak takkan pernah berhenti
Silih berganti petir bernyanyi
Guntur menggelegar mentertawakanku
Ke manakah harus ku cari
Harga diriku lenyap demi cintamu
Betapa tak tau malunya diriku
Kau sudah tak mau, tapi ku tetap memaksa
Bila musim dingin selamanya bersalju
Mungkin hatimu akan terus membeku
Entah kapan musim semi akan datang
Hatiku sudah lama mengerang
Memaksamu mencintai aku lagi
Aku tak lagi kenal harga diri
Bila hatimu telah mencair
Ingatlah aku yang tak punya malu
Mencintaimu dan melupakan harga diri
Mungkin saja, saat itu aku sudah mati
Bukan Lagi Punuk Yang Rindu Bulan
Hari ini begitu indah
Aku melihat burung terbang dan berkicau
Sangat merdu dan aku menikmatinya
Kini ada kau di sisiku
Tak perlu merisaukan apapun
Kan ku daki gunung tertinggi
Mengabarkan pada seluruh alam
Bahwa aku begitu bahagia
Telah menjadi kekasihmu
Yang tak kan pernah kau tinggalkan..
Wahai Alam!
Ibundanya semesta
Kau dan anak-anakmu kan melihat
Kan menjadi saksi
Bahwa aku akan selalu mencintainya seumur hidupku
Oh, Mentari.. sang raja menguasai semesta
Jagalah cinta ini
Dengan kehangatan cahayamu
Jangan biarkan kegelapan meredupkannya
Aku cinta dia.. sepanjang hidupku
Pepohonan.. bunga-bunga.. rerumputan..
Para hewan di hutan dan di jalanan
Para buah-buahan dan sayuran
Kalian yang sedang tumbuh di bawah bintang-bintang malam
Saksikanlah kisah cinta yang baru bergulir di antara kami
Begitu indah dan menyentuh hati
Membuat kalian jadi terharu
Dan, oh Bulan..!
Aku bukan lagu punuk yang merindukanmu
Harapan dan mimpiku
Telah terwujud berkat kehadiranmu
Aku mencintainya..
Begitu mencintainya..
Aku Tau Kau Mencintaiku
Kau tak berani menatapku
Karena ku tau
Kau mencintai diriku
Kau tak berani memelukku
Karna ku tau
Kau mencintai diriku
Kau tak berani menerimaku
Karna ku tau
Kau mencintai diriku
Tak perlu kau sembunyikan
Terlihat jelas dari raut wajahmu
Ketika kau tersenyum
Ketika kau tertawa
Ketika kau menangis
Hanya untukku…
Dalam hatimu ada aku
Dalam pikiranmu pun ada aku
Dalam matamu ada aku
Dalam mimpimu pun ada aku
Akui saja..
Tak perlu kau tutupi
Karna ku tau
Kau mencintai diriku
Tak perlu kau pendam sendiri
Katakan saja kau mencintai diriku
Aku tau itu.. kau mencintaiku
Tak peduli ke mana pun kau pergi
Di hatimu kau merindukanku
Tak peduli di mana pun kau berada
Di hatimu kau merindukanku
Kau tak bisa lepas dari bayangan diriku
Kau terikat dengan hatiku
Kau tak bisa lupa padaku
Aku tau itu..
Kau mencintai diriku
Akui saja..
Mari kita memulainya
Tak usah malu..
Hanya ada kau dan aku…